KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

PENGHAKIMAN

Posted By passion for revival on Rabu, 04 Oktober 2023 | 8:00 AM

Oleh Rick Joyner 
(diambil dari buku "50 Day for a Firm Foundation" atau "50 hari untuk MEMBANGUN DASAR YANG TEGUH")




¹³Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.
¹⁴Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.
¹⁷Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa.
¹⁸Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu.
¹⁹Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa.
²²Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.  
~ Kejadian 6:13-14, 17-19, 22



Kesabaran Tuhan tidak terselami. Di dalam Wahyu 2:20-21, kita lihat bahwa Tuhan bahkan memberikan kepada Izebel "waktu untuk bertobat." Namun demikian, kesabaran Tuhan yang paling sabar adalah dalam hal penghakiman. Pengkhotbah 8:11 berkata, “Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat." Si jahat akan menginterpretasikan penundaan disiplin Allah sebagai bukti bahwa la tidak benar-benar peduli tentang kejahatan yang mereka lakukan. Oleh sebab itu, mereka akan semakin menyimpang. Hanya orang benar yang sungguh-sungguh, atau mereka yang memiliki kebenaran di dalam hati merekalah yang akan mengerti bahwa kesabaran-Nya tentunya merupakan kasih karunia-Nya.

Kesabaran-Nya dimaksudkan supaya kita bertobat. Sebagaimana dijelaskan di dalam 1 Korintus 11:31, "Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita," Sebagaimana Tuhan berkata di dalam Matius 21:44, “Dan barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk." Lebih baik jatuh ke atas batu dan hancur daripada batu itu harus menimpa kita. Lebih baik merendahkan diri kita dan bertobat daripada harus dihakimi oleh Dia.

Tuhan akan memberikan kepada kita waktu untuk bertobat dan mendisiplinkan diri kita sendiri sehingga Ia tidak perlu melakukan hal itu. Walaupun demikian, kesabaran Tuhan ada batasnya. Ada titik di mana Ia akan memberikan penghakiman dengan segera terhadap dosa kita. Adalah suatu kesalahan tragis apabila kita menyalahgunakan kasih karunia-Nya karena untuk sementara waktu kita dapat melarikan diri terhadap suatu hal.

Tuhan memandang kerusakan yang terjadi di bumi dan la menetapkan untuk memusnahkan semua makhluk hidup dan meiulai lagi dengan sisa yang Ia pertahankan. Ini merupakan preseden yang kita lihat berulang-ulang di dalam Alkitab, dan di dalam sejarah. Umat manusia mempunyai panggilan besar untuk dijadikan tempat tinggal bagi Tuhan sendiri, dan Setan dapat merusak serta menyesatkan panggilan ini, dan memaksa Allah menghancurkan manusia yang Ia ciptakan. Namun demikian, selalu ada sisa yang tidak dapat dirusak oleh Setan, yang dapat Allah pakai untuk terus menggerakkan manusia kepada tujuan-Nya yang tertinggi.

Ada banyak individu, keluarga, gereja, dan gerakan-gerakan yang memiliki panggilan yang tinggi yang kelihatannya telah dapat dirusak oleh musuh. Ia harus melenyapkan banyak dari antara mereka yang telah la panggil. Meskipun demikian, biasanya ada sisa yang dapat la pakai sebagai benih untuk melanjutkan tujuan-Nya di tempat atau di waktu lain. Untuk alasan inilah, banyak pemimpin besar yang mencapai kemajuan besar bagi kerajaan muncul dari gerakan-gerakan atau gereja-gereja terdahulu yang gagal.

Banyak orang yang mengalami kekecewaan atas perpecahan gereja atau kegagalan yang dialami gereja, membiarkan hal ini menetralisir mereka sehingga mereka tidak dapat dipakai kembali secara efektif bagi kerajaan. Yang lainnya membangun bahtera yang membuat mereka dapat muncul di atas banjir penghakiman, dan mempertahankan sisa-sisa bagi pencapaian tujuan mereka di masa depan.

Sebagaimana telah dikemukakan, segala sesuatu yang telah terjadi kepada kita diizinkan Allah untuk mendewasakan kita. Perkara-perkara ini akan membuat kita pahit atau membuat kita lebih baik. Kristus adalah Bahtera tempat kita boleh masuk untuk kemudian muncul ke permukaan mengatasi segala situasi atau masalah yang datang ke atas bumi. Bila kita tinggal di dalam Dia, tidak ada air bah yang dapat mengalahkan kita. Di dalam Dia, ada damai yang tidak dapat ditembus oleh badai. Ia adalah Benteng yang tidak akan pernah dapat dikalahkan oleh musuh. Ketika kita diperhadapkan oleh situasi yang kita tahu bahwa kehancuran sedang mendekat, jangan sekedar lari dari situasi, tetapi larilah ke dalam bahtera.

Bila kita tinggal di dalam Kristus, kita tinggal di dalam Roh-Nya. Roh-Nya dimanifestasikan melalui “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kebaikan, kemurahan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri..." (Galatia 5:22-23).Ketika kita tinggal sepenuhnya di dalam Dia, tidak ada yang dapat menembus buah ini di dalam kehidupan kita. Tidak ada serangan gencar yang menyebabkan kita berhenti mengasihi, berhenti memiliki sukacita dari Tuhan, berhenti memiliki kesabaran terhadap mereka yang menyerang kita, berhenti menyatakan kebaikan, kemurahan, menjadi setia, lemah lembut, dan menguasai diri. Serangan musuh dimaksudkan supaya kita mengkompromikan buah Roh, yang membuat kita keluar dari dalam Bahtera, sehingga kita juga akan tenggelam di dalam air bah.
 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 8:00 AM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.