KOMUNITAS PERSATUAN INTERDENOMINASI GEREJA YANG MEMPERJUANGKAN TERJADINYA KEBANGUNAN ROHANI

PERSPEKTIF PROFETIK UNTUK INDONESIA TAHUN 2023

Posted By passion for revival on Senin, 06 Februari 2023 | 8:57 AM

“MEMBEDAKAN ANTARA YANG SEDANG BERHALUSINASI, MENGGUNAKAN AKAL SESAT, MENGEMBANGKAN AKAL SEHAT ATAU MENGIKUTI HIKMAT TUHAN”

(untuk kalangan sendiri)

Oleh Didit I


Kita telah mendengar dari berbagai pakar ekonomi di berita² bahwa bangsa² (termasuk Indonesia) sedang terancam memasuki masa yang gelap dari sisi ekonomi secara global, yaitu 'ancaman resesi global di tahun 2023'. Masa resesi ini sebelumnya pernah terjadi di Indonesia seperti pertama di tahun 1963, kedua di tahun 1998, ketiga di tahun 2008, keempat di tahun 2020. Masa resesi ekonomi yang paling parah terjadi pada tahun 1963 dan 1998 sebab terjadi demo di kota² disertai bentrokan antara pendemo dengan aparat keamanan sampai terjadi korban jiwa dari kalangan aktivis bahkan kesenjangan sosial di masa tersebut berujung pada pembantai pada ras atau kelompok atau agama atau paham tertentu. Rangkaian peristiwa² tersebut benar² telah mempengaruhi arah politik, kepemimpinan, masa depan bangsa ini. Dan Tuhan menjelaskan bahwa bangsa kita di tahun 2023 berpotensi mengulang sejarah berdarah tersebut. Bukan berarti Tuhan tidak mampu mencegah tragedi berdarah tersebut tetapi Tuhan ingin kita menyadari kondisi kehidupan rohani kita yang sebenarnya dan mengarahkan diri sesuai kehendak Bapa di sorga. Pengulangan sejarah kelam tersebut dimulai dari meningkatnya angka pengangguran, kelaparan, kejahatan, stress, kenaikan harga kebutuhan pokok dan kebutuhan bayi yang membuat anak² muda hingga dewasa memilih antara lain :

1. MENGAKHIRI HIDUP DENGAN CARA BUNUH DIRI. Kita akan dikejutkan dengan berita² terkait bertambahnya jumlah orang² yang stress, depresi, mengalami gangguan kejiwaan, kerasukan roh² jahat. Kasus perceraian dan perselingkuhan akan terus meningkat. Beberapa diantara orang yang depresi memilih mengakhiri hidup karena kesulitan menyelesaikan berbagai pergumulan batin, masalah, tantangan hidup, ditambah beban pekerjaan yang besar. Sejumlah bisnis yang baru dirintis mengalami kebangkrutan. Banyaknya tagihan yang harus dibayar tapi penghasilan minim (khususnya bagi orang² di kalangan ekonomi menegah ke bawah tapi ingin menampilkan, menikmati gaya hidup yang mewah). Meningkatnya bisnis prostitusi online. Banyaknya pasangan² muda yang membuang bayinya karena perasaan malu, takut belum terikat pada pernikahan atau sudah terikat pada pernikahan sah tapi tidak menghendaki kehadiran bayi di tengah² keluarga mereka sehingga bayi tersebut diarborsi/dibuang. Dan puncak dari jiwa² yang merana, kesepian, putus asa tersebut adalah ingin bunuh diri. Kita akan mendengar orang² yang menggantung diri di plafon kamar yang kemudian ditemukan satu atau dua hari, orang2 yang mrlompat dari atap/jedela apartemen atau menggantung diri yang dilakukan dalam siaran live di media sosial. Di sisi lain ada kasus bunuh diri yang terjadi karena kelalaian/kurang pertimbangan seperti dalam keadaan lelah/kurang istirahat kemudian memaksakan diri mengendarai sepeda motor/mobil/truk/menjalankan alat berat di pabrik sehingga terjadi kecelakaan di jalan atau dalam bekerja, termasuk anak² muda yang suka berenang di arus sungai yang deras/menghentikan truk secara tiba² di jalan demi membuat konten² yang menantang termasuk foto² selfie di daerah jurang/kawah gunung dan tempat² yang berbahaya demi mendapatkan banyaknya yang like, memberikan pujian/penghormatan/pengakuan dari netizen yang diungkapkan di kolom komentar atau mendapatkan keuntungan materi yang tidak sebanding dengan hampir mengorbankan nyawanya sendiri. Dan yang menyedihkan adalah kita akan melihat para remaja dan pemuda seringkali menyelesaikan masalah pribadi dengan menggunakan senjata tajam, baku hantam sampai mati atau menjadi terpuruk, kecewa, putus asa, depresi kemudian cenderung memilih mengakhiri hidup.

2. MELAKUKAN BERBAGAI TINDAK KEJAHATAN. Kita akan melihat anak² muda yang bersaing mengekspresikan pemikiran dan jiwa mereka yang liar dan jahat. Seperti keledai² liar yang sulit dikendalikan demikianlah anak - anak muda yang tidak didik orang tua, putus sekolah kemudian bergabung dengan komunitas² pengguna dan pengedar narkoba/pencuri kendaraan bermotor/penjudi/pemabuk/yang suka meneror, memukul, melukai orang lain dengan senjata tajam demi kesenangan² pribadi atau melampiaskan luka batinnya. Para penghutang berusaha meneror atau melukai para penagih hutang yang sedang menagih pembayaran yang telah melewati waktu yang ditentukan, meningkatnya pelecehan seksual dan pembunuhan terhadap anak² balita/remaja/gadis muda di sekolah² dan tempat² ibadah. Perdebatan dan perselisihan antar atau bahkan sesama agama, pendukung² capres 2023, pendukung elit² politik tertentu yang berpotensi memecah belah kesatuan bangsa. Tidak sedikit para mahasiswa dan buruh berpotensi dimanfaatkaan oleh pihak oposisi pemerintah untuk mengadakan demo besar²an dan membuat kerusuhan di berbagai daerah di Indonesia. Kita akan mendapati para remaja dan pemuda cenderung melakukan kejahatan seperti membully, melecehkan, mencuri, menipu, merampok,membunuh demi memperoleh kesenangan sesaat dengan cara yang sadis.

3. GIAT MENDEKLARASIKAN JANJI² BERKAT DARI KITAB MASING² (TERMASUK UMAT TUHAN) DAN ORANG² YANG MEMILIKI ILMU KEBATINAN, AHLI SIHIR BERKOMPETISI MENGUNAKAN ILMU MASING² UNTUK MENCEGAH ATAU MENGHENTIKAN BENCANA ALAM, GONCANGAN EKONOMI DAN KEKACAUAN SOSIAL DI BANGSA INI. Kita akan melihat potensi gempa terjadi di sekitar pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Maluku, Papua. Sebagian daerah Jakarta akan tertutup oleh air. Orang² menjadi panik berusaha menyelamatkan diri beserta keluarga karena curah hujan yang lebat atau luapan sungai atau bendungan² di daerah² akan rusak sehingga banjir menghancurkan rumah, menghanyutkan harta benda mereka sampai menimbulkan korban jiwa lebih dari yang terjadi di tahun 2022. Inilah yang mendorong orang² giat belajar agama, membaca ayat², mendeklarasikan janji² dari kitab suci mereka masing² supaya dihindarkan dari malapetaka. Deklarasi² mereka tidak akan menghentikan bencana alam sebab iman kita kepada Tuhan didasarkan pada perkataan dan perbuatan kecuali pertobatan kita. Kita percaya akan janjiNya dan bentuk dari kepercayaan tersebut adalah dengan senantiasa mencari sampai menemukan serta hidup sesuai arahan/pimpinan Tuhan (hidup sesuai panggilan Tuhan). Murid² Kristus selalu melihat bagaimana Tuhan menggenapi janjiNya kepada murid²Nya untuk menjadi kekuatan dan penghiburan. Semua orang dapat mengklaim janji Tuhan tetapi kuasa, kekuatan, penghiburan dari janji²Nya hanya diberikan kepada orang² yang sedang melakukan kehendak/rencanaNya. Tuhan tidak akan memberikan janjiNya kepada para pemalas yang selalu ingin memanfaatkan Tuhan seperti suka beralasan, menunda bahkan menolak panggilanNya saat diminta membayar harga mengikuti Kristus. Akankah Allah yang MahaKuasa membiarkan dirinya dimanfaatkan dan dipermainkan oleh umatNya? Oleh karena itu khotbah², tulisan², kegiatan² rohani yang tidak mengarahkan kita menjadi murid² Kristus yang sejati merupakan bentuk² dari halusinasi atau kesesatan yang berusaha membodohi kita. Halusinasi dan kesesatan seperti tanaman beracun yang mampu membunuh kehidupan rohani kita atau membius kita untuk tinggal dan beraktivitas dalam sistem rutinitas agama. Bagaimana mungkin kita mempercayai janjiNya tapi enggan terhubung, enggan mengenali pikiranNya serta maksud hatiNya? Bagaimana mungkin Tuhan membiarkan kita beribadah kepada Tuhan di hari minggu tetapi dihari lain mempraktekkan/mengikuti ritual² sihir? Akankah Tuhan memberkati dan memberikan pembebasan dan pemulihan kepada orang² yang menjadikan janji²Nya, kitabNya seperti kumpulan buku mantera² sihir untuk menghentikan bencana alam, kejahatan di bangsa ini? Tuhan melawan orang² yang dengan lidahnya menyembah Tuhan tetapi hati mereka selalu bergantung, berharap pada manusia serta mengandalkan kekuatannya sendiri seperti selalu menekankan bahwa Indonesia masih dalam keadaan baik² saja asalkan kepemimpinannya di tangan tokoh² nasionalis tertentu. Atau Ada pula yang menekankan bahwa pemerintahan di Indonesia sangat buruk, semakin terpuruk sehingga akan berganti menjadi sistem pemerintahan dalam bentuk kerajaan seperti yang mereka dengar dari para tua². Atau para pengkhotbah/pendoa yang menekankan fokus mempersiapkan diri pada pengangkatan, ajaran akhir zaman, menjaga hidup kudus tetapi mengabaikan peran dan fungsi kita selama hidup di dunia (seperti sifat dari garam dan terang adalah mempengaruhi sekitarnya). Inilah contoh² pemikiran² yang membuat kita tidak dapat melihat dengan jelas terkait peran/fungsi kita sebagai garam dan terang dunia. Bagaiama kita dapat menikmati janjiNya dan mempengaruhi dunia jika kita belum benar² menyediakan diri menjadi murid2Nya? Murid² Kristus yang sejati menyediakan diri untuk terus belajar jalan2Nya sehingga mengetahui posisi dan tujuan Tuhan, tipu daya iblis atas hidup kita. Tuhan menginginkan pelayanan dan kehidupan pribadi kita berdampak di alam rohani dan jasmani serta tidak memberikan janji, pengharapan, tujuan, ketenangan yang palsu kepada jemaat di tengah² kondisi politik yang memanas, goncangan ekonomi sebab potensi perang saudara sudah dihadapkan kita. Tuhan ingin kita mencegah atau meminimalkan dampak dari bencana alam, perang saudara di bangsa ini. Bukan dengan membiarkan bencana alam, perang saudara terjadi baru mengambil sikap introspeksi diri atau berpartisipasi dalam memperbesar perselisihan serta perang saudara di bangsa ini sebab kita dipanggil menjadi terang dan garam bagi dunia yang gelap.
Kita juga akan melihat orang² yang panik, tertekan, kuatir, takut berusaha mencari solusi atas tekanan hidupnya melalui permohonan doa kepada siapa pun yang dirasa dapat menolong, diskusi dengan paranormal/orang² indigo, bertapa di goa²/air terjun/makam tertentu. Mereka terus mencari petunjuk secara supranatural, mencari pusaka² yang dianggap dapat menolong. 
Kita juga akan melihat generasi muda tertarik membuat konten² pembuktian keberadaan roh jahat, mencoba bermain dengan roh² jahat di tempat bersejarah atau rumah kosong atau tempat yang dikabarkan terdapat gangguan² supranatural sehingga tidak sedikit yang akan mengalami kerasukan meskipun seakan² sudah dibebaskan dari roh jahat tapi hati dan pikiran mereka masih sering diganggu atau dikendalikan oleh roh² jahat. Masalahnya adalah roh² jahat tersebut akan menyamar sebagai roh pendamping yang baik. Inilah malaikat kegelapan yang menyamar sebagai malaikat terang. Tujuan dari roh² jahat tersebut adalah memberikan petunjuk/arahan yang membuat orang² percaya dan selalu menyimak, mengikut petunjuk dari roh² jahat seperti peristiwa si ular menipu Hawa di taman Eden.
Inilah faktor² yang sangat berpotensi merusak moral, mental, karakter bangsa ini.

Hardikan Tuhan yang melalui berbagai masalah, goncangan ekonomi, bencana alam, perang saudara mengarahkan kita untuk "bertobat, mencari dan hidup sesuai kehendak, rencanaNya" sebagaimana dalam 2 Tawarikh 7:14 yang perlu kita perhatikan dan praktekkan dalam hidup sehari².

Tuhan ingin kita tidak tinggal dalam halusinasi atau pemikiran yang sesat atau sekedar mengembangkan akal sehat sebagaimana orang² cendekiawan umumnya tetapi Tuhan ingin kita hidup sesuai pimpinan hikmatNya. Akal sehat saja akan tidak mampu mengatasi gelombang kesesatan dan kebodohan yang sedang menerjang bangsa kita. Keberadaan murid² Kristus seharusnya menyiratkan hikmat dari sorga yang akan memperbaiki kemerosotan moral, mental, karakter kepada orang² disekitar kita bahkan menyingkirkan kesesatan untuk mendatangkan kebenaran, menyingkirkan kebodohan untuk mendatangkan kepandaian serta kebijaksanaan.

Tuhan ingin kita belajar membedakan pemikiran/nasehat/petunjuk/solusi apakah berasal dari halusinasi, pemikiran yang menyesatkan, akal sehat, hikmat Tuhan. Proses pembelajaran ini hanya bisa dilakukan saat kita datang dalam hadiratNya lalu berkomitmen menyediakan untuk selalu belajar, mau diubah, dibentuk, diarahkan sesuai kehendak, rencana, panggilanNya.

Tuhan berharap kita tidak mengikuti sistem duniawi/agamawi yang cenderung mengejar kesibukan, rutinitas demi memperoleh kenyamanan, kemudahan hidup. Tuhan tidak menghendaki kita menjadi pendukung² buta manusia/doktrin agama/denominasi gereja sebab ketindukan kepada hal² di dunia tanpa disertai yang terutama tunduk kepada Kristus akan membuat kita mengulang tragedi mengerikan di masa lalu seperti kawanan domba di peternakan Istanbul, Turki yang pada tahun 2005 seekor domba terjun ke jurang diikuti ribuan domba² lainnya. Tuhan ingin kita bersekutu, mengenal dan mengikuti PribadiNya yang akan membawa kita dipadang rumput yang hijau dan aliran sungai yang jernih.

Orang² yang enggan mengubah diri dari pola pikir, sikap, kebiasaan hidup yang lama pada akhirnya akan diperhadapkan pada pilihan, antara lain : mengakhiri hidup atau melakukan berbagai tindak kejahatan (termasuk orang² yang telah berpartisipasi menjadi buzzer² pihak oposisi yang seringkali berlebihan dalam menekankan prestasi²/mencari² kesalahan atas tokoh² tertentu atau orang² yang benci terhadap pemerintah atau menjadi buzzer² yang bersifat pendukung² buta dari tokoh² tertentu sehingga tindakan kita cendering meninggikan seseorang lalu merendahkan tokoh² masyarakat lainnya. Dampak dari buzzer² penyebar hoax, pendukung² buta berpotensi menimbulkan perselisihan, kerusuhan bahkan tragedi pembantaian masal di berbagai daerah di Indonesia. Dampak dari orang² yang giat melakukan rutinitas agama bertahun² tetapi tidak mencari, tidak mengerti, tidak hidup sesuai kehendak, rencana, panggilan Bapa di sorga berpotensi mencampurkan antara ajaran Kekristenan dengan budaya setempat yang mempraktekkan sihir berpotensi memisahkan hubungan antara Tuhan dengan umatNya (termasuk hubungan pribadi kita dengan Tuhan), membuat perpecahan sesama anggota tubuh Kristus (karena perbedaan doktrin, fungsi dalam tubuh Kristus), tanpa disadari menjadi sarana untuk mengaburkan kehendak Tuhan tapi memperjelas kehendak dari penguasa kegelapan (seperti kanak² rohani yang cenderung mudah ditipu dan dimanfaatkan daripada orang² dewasa). Inilah kehidupan rohani seperti garam yang kehilangan rasa asin. Akankah kita membiarkan diri kita turut menghalangi kehendak Tuhan dan mendukung kehendak penguasa kegelapan atas bangsa ini?

Kita akan melihat pihak oposisi pemerintah memanfaatkan isu² negatif dari potensi resesi ekonomi untuk kemudian mengumpulkan massa, memprovokasi dan mengadakan kerusuhan bahkan berpotensi terjadi perang antar komunitas, antar suku, antar pendukung capres 2023. Dan upaya dari elit² politik yang saling menjatuhkan dan menunjukkan pengaruhnya akan berpotensi menimbulkan terjadinya kerusuhan, aksi balas dendam seperti penyerangan atau pembantaian terhadap antar agama, pendukung capres 2023, pendukung partai² politik,

Bangsa kita BERPOTENSI  MENGULANG sejarah yang kelam karena kita tidak benar² belajar, memperbaiki diri, menyelesaikan dan mengajarkan kepada para pemimpin di generasi muda terkait ketidakadilan, pembantaian, termasuk persaingan politik dengan cara² yang tidak sehat. Kita perlu belajar dari sejarah yang kelam untuk mengenali jati diri, kelemahan bangsa ini dan mengantisipasi atau meresponi berbagai hal yang buruk di masa kini dan mssa depan sesuai maksud hatiNya, pikiranNya bahkan hidup sesuai fungsi/peran/panggilanNya menghadapi berbagai goncangan atau potensi² krisis ekonomi atas bangsa kita (yang juga akan dihadapi bangsa² di dunia). Tuhan memanggil kita untuk mencegah bahkan menggagalkan pengulangan² sejarah berdarah atas bangsa kita. Oleh karena itu kita sedang diperhadapkan dua pilihan, yaitu : mencegah berbagai hal yang buruk atas bangsa kita dengan mengerjakan strategi Tuhan atau mengabaikan dan membiarkan berbagai hal yang buruk terulang kembali di masa kini. Pilihan dan sikap kita menentukan nasib bangsa kita!


Ancaman Resesi Ekonomi 2023 : Cara Tuhan memanggil, melatih, memperlengkapi kita menjadi murid² Kristus yang sejati
Tuhan sedang menggoncang kehidupan umatNya di seluruh dunia termasuk Indonesia dalam bentuk resesi ekonomi. Resesi ekonomi di tahun 2023 merupakan gelombang ombak yang kedua. Gelombang pertama adalah penyebaran virus covid 19 di berbagai daerah di Indonesia yang mendesak kita semua untuk tinggal di rumah sehingga kita memiliki lebih banyak waktu untuk memperbaiki atau mempererat hubungan antara kita dengan Tuhan, pasangan, anak², orang tua. Sayangnya hal ini tidak direspon atau belum dikerjakan dengan baik. Kita hanya berusaha kembali pada kebiasaan ibadah, hidup, berpikir, bersikap, melayani dengan pola² yang lama seperti orang Israel yang hendak membawa mental budak Mesir rohani ekonomi ke tanah Kanaan rohani. Hal ini membuat saya ingin menyelidiki lebih mendalam seperti mengapa Tuhan memilih menggoncang  bangsa²(termasuk bangsa kita) lebih dari satu gelombang? Dan jawaban Tuhan benar² membuka/memperjelas pikiran saya sekaligus meremukkan hati. Seperti seorang bapa yang mengetuk pintu hati kita tetapi kita hanya mengintip dari balik pintu dan membuka pintu sebatas rantai pengunci pintu. Kira belum benar² membuka dengan lebar pintu hati kita kepada Tuhan tetapi di sisi lain kita membiarkan perampok melubangi tembok rumah kita untuk kemudian mengambil barang² dari dalam rumah kita. Para pencuri tersebut bisa mengambil, merusak perabotan rumah bahkan melukai atau membunuh kita. Akankah Bapa di sorga membiarkan anak²Nya dirampok, dilukai, dibunuh oleh para perampok tersebut? Gelombang kedua ini merupakan desakan Tuhan untuk menyadarkan, mendidik, melatih, memperlengkapi bahkan membuat kita bertumbuh dalam panggilanNya. Kita tidak boleh menjadi kanak² rohani selama bertahun². Tuhan menjelaskan bahwa oleh karena kekerasan hati kita yang bersikap seperti kanak² rohani yang hanya peduli mengerjakan sistem atau rutinitas yang agamawi atau duniawi, kita sangat giat mengerjakan kepentingan² pribadi dan tidak benar² peduli akan maksud hati/pikiranNya. Kita beribadah setiap minggu di gereja tapi tidak benar² berkomunikasi dua arah secara pribadi denganNya sebagaimana peran anggota tubuh yang terhubung dengan kepala. Kita membaca Alkitab tapi tidak benar² mengerti harapan, kehendak, rencana, panggilanNya atas hidup kita secara pribadi. Kita giat mendengarkan khotbah² tetapi masih kebingungan/kesulitan dalam menyelesaikan berbagai masalah/tantangan dalam hidup pribadi. Kita giat memuji Tuhan tapi enggan menyediakan diri untuk belajar bahkan enggan mengabdikan diri melakukan kehendakNya serta enggan menderita bagi Tuhan. 

Memasuki awal Oktober 2022 Tuhan telah menjelaskan bahwa dibalik ancaman resesi ekonomi tahun 2023 dimaksudkan Tuhan untuk : 

Pertama, menggoncang, menempelak, menyadarkan, membebaskan jiwa² yang keras hati dan bodoh karena  pengaruh dari agamawi dan duniawi diubah menjadi lemah lembut, mau diajar, dibentuk, diubah, diarahkan sesuai kehendak, rencanaNya. Oleh karena itu penting sekali untuk kita mau menyediakan untuk introspeksi diri atau menguji segala sesuatu dengan jujur.

Kedua, memanggil umatNya untuk selalu percaya, mengandalkan dan bergantung pada Tuhan. Hal ini ditandai dengan menyediakan diri untuk  mencari, menyelidiki, mendiskusikan maksud hati/pikiranNya sampai beroleh solusi/arahan/petunjuk yang jelas dari Tuhan.

Ketiga, memanggil, melatih, memperlengkapi, mengarahkan umatNya menjadi murid² Kristus yang sejati sebagaimana panggillan Kristus datang kedunia untuk melakukan kehendak Bapa di sorga maka kita akan memperjelas kondisi kehidupan rohani umatNya, tipu daya iblis dan yang utama kehendak Bapa di sorga. Demikianlah keberadaan kita hendak dipakai Tuhan untuk
a. Menyingkapkan dan mematahkan pembenaran² diri sehingga kita dapat menilai diri dengan tepat.
b. Menyingkapkan dan mematahkan berbagai halusinasi, kesesatan dari iblis dalam pikiran orang² 
c. Dan yang utama adalah memperjelas maksud hati/pikiranNya kepada umatNya sesuai arahan Roh Kudus supaya umatNya beroleh arahan/petunjuk mengikuti Kristus, keluar dari masa kekelaman dan mengarahkan bangsa ini sesuai takdirNya.

Ketiga poin diatas sebaian besar menunjukkan bahwa hari² ini tidak banyak orang benar² mau mendengarkan dan meresponi maksud hatiNya! Adakah kita mau meresponi panggilanNya. Anehnya banyak orang merasa telah berada dalam kehendak, rencana Tuhan berdasarkan rajin beribadah, aktif dalam pelayanan. Bagaimana orang² yang tidak tahu kehendak, rencana, panggilan Tuhan atas hidupnya dapat merasa atau berpikir dirinya adalah seorang murid² Kristus? PEMIKIRAN INI HANYA ADA DALAM PIKIRAN ORANG² YANG SEDANG MABUK ROHANI YANG MEMILIKI CIRI² SEPERTI SELALU MERASA DIRINYA PALING BENAR DAN BAIK DARIPADA ORANG LAIN. ORANG² YANG MABUK ROHANI SUKA MENINDAS ORANG LAIN TANPA MERASA MENINDAS, TIDAK BENAR² MENGERTI PERBEDAAN ANTARA HALUSINASI, RENCANA IBLIS, MKEHENDAK/RENCANA/PANGGILAN TUHAN TETAPI MERASA DIRINYA LAYAK MENJADI PENGAJAR/PEMBIMBING/PEMIMPIN ROHANI, TIDAK MENGERTI CARA MEMPRAKTEKKAN PRINSIP² KEBENARAN TETAPI INGIN BERKHOBAH KEPADA JEMAAT. Akankah Bapa kita di sorga membiarkan diri kita terpuruk, dipengaruhi oleh agamawi, duniawi sihir dll? Tuhan hendak menyadarkan kita melalui potensi resesi ekonomi, potensi kerusuhan, potensi bencana alam dll.


Keadaan kehidupan rohani umat Tuhan di Indonesia di tahun 2023
Memasuki bulan November 2022 Tuhan menjelaskan dengan nada prihatin bahwa kondisi kehidupan rohani umat Tuhan di Indonesia secara umum terpuruk dalam 3 hal, antara lain,

PERTAMA, orang yang sedang mabuk oleh anggur duniawi atau agamawi sehingga kehilangan kesadaran (tidak mengerti posisi rohani, kehendak/rencana Tuhan, tipu daya iblis), mudah emosional, tidak dapat menguasai diri seperti mabuk akan agama, mabuk terhadap kekayaan materi, mabuk akan pujian/pengakuan dari manusia, mabuk dengan banyaknya follower, mabuk akan ilmu pengetahuan, mabuk terhadap pengaruh/perhatian/kebaikan /penerimaan/kenyamanan hidup para elit politik/tokoh² agama/artis²/pengusaha² tertentu dsb

KEDUA, bahkan kondisi kita lebih parah, bukan sekedar mabuk tapi juga menggunakan narkoba rohani seperti memiliki ketergantungan/kebiasaan terus mencari/mengumpulkan/mendapatkan data²/info²/ajaran² yang dapat memberikan pujian, penghargaan, keuntungan materi, pembenaran diri, menghakimi/menyalahkan kegagalan pribadi kepada orang lain. Semuanya dicari melalui khotbah, nubuat, penglihatan, kutipan dari pendeta terkenal yang berisi berkat/janji Tuhan/kata² motivasi.
Saat kita terlalu sibuk membenarkan diri, menghakimi/menyalahkan orang lain maka kita akan kehabisan waktu untuk mengevaluasi diri, tidak ada waktu untuk belajar, pikiran penuh dengan rencana²/kehendak pribadi, tidak ada (atau minim) pemikiran untuk mengubah, mengembangkan diri serta mempengaruhi orang² di sekitar kita menjadi murid² Kristus yang sejati. 

KETIGA, Dan dalam keadaan kehilangan kesadaran (tidak mengerti posisi rohani, kehendak/rencana Tuhan, tipu daya iblis), mudah emosional, tidak dapat menguasai diri, suka berhalusinasi atau memikirkan berbagai hal yang sesat. Kondisi ini diperparah dengan perjalanan rohani kita di dalam goa yang memiliki banyak lorong, jebakan dll. Saat ini kita sedang berada dalam situasi yang penuh kekacauan, kejahatan, tipu daya iblis dan Tuhan sedang mendesak kita untuk segera sadar, bangkit, mempersiapkan dan memperlengkapi diri untuk menghadapi situasi yang sulit ini bersama Tuhan. Salah satu persiapan yang perlu kita lakukan hari² ini adalah membedakan antara yang berhalusinasi atau menggunakan akal sesat dengan yang menggunkan akal sehat dan hikmat Tuhan. Kesalahan dalam memilih pesan² rohani, bapa rohani atau keengganan untuk bangkit mencari, menyelidiki, hidup dalam kebenaran yang sejati akan membuat bangsa kita mengulang sejarah kelam untuk terjadi kembali di masa kini.

Hati Tuhan benar² gelisah melihat kita memasuki masa kegelapan di tahun 2023 dengan kondisi mental, moral, karakter yang sedang terpuruk mengikuti sistem rutinitas agamawi atau duniawi bahkan memilih makan² rohani yang bisa menyenangkan hati/telinga rohani kita yang kanak² rohani. Singkatnya, kita benar² tidak ingin mendengarkan arahan/petunjuk dari sorga tetapi sibuk mengerjakan kehendak, rencana pribadi. Tuhan akan menggoncang perekonomian, perpolitikan, keadaan sosial disekitar kita, kerusuhan, banjir, gempa di kota² besar, kematian dari orang² yang terpampak dari kerusuhan serta bencana alam. Tuhan hendak menyadarkan dan menghentikan segala perbuatan bodoh kita untuk kemudian mengerti posisi rohani pribadi, tipu daya iblis dan tujuan Tuhan. Mengubah diri kita dari pendukung² buta diubah menjadi murid² Kristus yang sejati.


Harapan Tuhan kepada umatNya dalam menghadapi masa kegelapan di tahun 2023 : potensi resesi ekonomi menjadi krisis ekonomi, suasana politik yang memanas, krisis kerukunan antar agama/politik/ras
Kita akan melihat mahasiswa, buruh, komunitas² kembali turun ke jalan lagi supaya pemerintah segera mengatasi kenaikan upah pekerja buruh, mengendalikan harga sembako di daerah² atau menyerukan pemerintah mundur dari jabatannya seperti yang pernah terjadi 10 Mei 1963 di Bandung. Demo² akan di mulai di Jakarta dan dilanjutkan di berbagai kota besar di Indonesia. Yang perlu menjadi fokus perhatian kita adalah kita tidak meresponi kekacauan, kejahatan, keterpurukan mental/moral/karakter dibangsa ini dengan takut, kuatir, panik, bingung, emosional tetapi menyediakan diri untuk  introspeksi diri, menguji segala sesuatu, belajar mengenali dan membedakan antara yang sedang berhalusinasi atau menggunakan akal sesat dengan yang menggunakan akal sehat serta yang menggunakan hikmat Tuhan
Kita tidak cukup mengatasi tantangan dan masalah di tahun 2023 hanya menggunakan akal sehat sebagaimana yang dilakukan orang² dunia umumnya tetapi Tuhan memanggil kita untuk menghadapi goncangan² yang berpotensi menjadi krisis sesuai  dengan hikmat Tuhan (memiliki solusi² dan pemikiran yang tepat seperti Kristus).


Faktor penting menghadapi tahun 2023
1. Introspeksi dengan jujur, bukan menipu diri atau merasa diri sudah benar.
Introspeksi diri dengan jujur merupakan landasan awal yang sangat penting dalam hidup kita seperti wadah dari lilin yang sedang menyala terang, menyinari sekitar kita berdiri. Artinya Roh Kudus akan mengajar, membimbing, memimpin orang² yang mau bersikap jujur, diajar, diubah, dibentuk dan diarahkan Tuhan. Sebaliknya, orang² yang suka mencari alasan² pembenaran diri, membanggakan diri akan berjalan, kakinya tersandung, terpeleset bahkan terperosok dalam kegelapan, tidak tahu arah dan tujuan.

2. Selalu belajar dan memperbaiki diri sesuai kehendak, rencana Tuhan.
Saat kita memfokuskan diri untuk belajar dan memperbaiki diri maka tidak memiliki waktu untuk membenarkan, memegahkan diri atau merendahkan orang lain demi memperoleh penghargaan/pujian/pengakuan dari orang² terkait kemampuan, kepandaian, perbuatan baik pribadi, dirinya atau komunitasnya yang lebih dipenuhi kuasa Tuhan daripada gereja² lain. Kita akan menghabiskan waktu untuk merenung, berdiskusi untuk memperjelas proses, arah, tujuan, maksud hati/pikiran Tuhan atas hidup kita.

3. Bergantung sepenuhnya kepada Tuhan 
Salah satu tanda kita bergantung pada Tuhan adalah dengan senantiasa merendahkan diri, mau belajar, merenungkan maksud hati/pikiranNya dan mengikuti arahan Tuhan dalam menghadapi berbagai masalah, tantangan hidup sehari²


KESIMPULAN
Berbagai bencana alam seperti gempa, banjir, pembunuhan, perampokan dan hal² yang jahat termasuk resesi ekonomi, perang saudara sudah dihadapan kita. Akankah kita membiarkan tragedi berdara mei 1998 terulang kembali di tahun ini dan tahun² selanjutnya? Dapatkah kita tenang melihat jiwa²(orang² dekat atau keluarga) bunuh diri, menjadi korban kejahatan bahkan menjadi korban perang saudara? Kita bisa memilih untuk menghentikan, meredam malapetaka yang akan terjadi di bangsa ini atau membiarkan sampai hal² yang buruk digenapi dulu atas bangsa ini baru bertobat.  
Tuhan ingin kita melatih, mengubah bahkan mengembangkan, mempersiapkan diri kita untuk bertahan dan meredakan goncangan² yang dapat menjadi krisis di berbagai sektor kehidupan kita. Sebab hanya murid² Kristus yang beroleh anugerah untuk mengetahui maksud hati/pikiranNya, bahkab dimampukan menjalankan fungsi dan peran kita sebagai anggota tubuh Kristus. Sungguh Tuhan rindu menghentikan bencana alam, membawa bangsa kita keluar dari tepi jurang resesi ekonomi, meredam perpecahan sebelum pilpres 2024 di bangsa ini asalkan umatNya mau menjadi murid²Nya dan teladan untuk menunjukan takdir bangsa ini kepada orang² disekitar kita.
Jadi, pastikan langkah kaki kita sedang menyambut dan mengerjakan panggilan Tuhan dan mengubah bangsa ini sesuai panggilanNya. Akankah kita membiarkan bangsa kita terpuruk atau dituliskan Tuhan?

"Sesungguhnya Aku akan menjaga, melindungi, membela, memberikan kelegaan kepada mereka yang percaya, berharap, hatinya melekat kepadaKu seperti gembala yang selalu menjaga kawanan domba²nya demikianlah Aku akan menjaga, melindungi, membela hidup mereka. 
Aku akan menggendong, memimpin, membimbing langkah mereka melewati lembah yang gelap untuk menemukan padang rumput yang lebih segar dan pemandangan yang lebih indah diatas bukit melewati lembah yang gelap. Demikialah Aku akan menyingkapkan rahasia kehendakKu kepada mereka yang menginginkan dan menyediakan diri untuk belajar, diubah, dibentuk, diarahkan sesuai kehendak BapaKu di sorga. Dengan cara demikianlah Aku akan membuat terang kemuliaanKu bersinar semakin terang dalam kehidupan murid²Ku di bangsa ini. Kegelapan tidak akan menguasai, menyesatkan atau membuat kaki mereka terpeleset sebab Aku tinggal dan berkarya melalui hidup mereka. Aku akan menjadikan murid²Ku menjadi saksi²Ku dan mempengaruhi arah pemerintahan bangsa ini menuju jati dirinya, menjadi bangsa yang berhikmat."
(Perspektif profetik 2023 terkait janji Tuhan bagi murid² Kristus di Indonesia)


CATATAN : Bagi rekan² yang rindu berdiskusi untuk mempersiapkan diri menghadapi goncang² di masa depan dapat bergabung bersama kami dalam podcast di komunitas kami yang juga akan kami bagikan linknya di www.worshipcenterindonesia.blogspot.com atau www.worshipcenterindonesia.com
 
 
   
 
   
Blog, Updated at: 8:57 AM

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.