PRAKTEK² MENJADIKAN TUHAN SEBAGAI HARTA YANG PALING BERHARGA

Oleh Peter B,  MA

Diskusi diambil dari pengajaran yang berjudul:

TUHAN ADALAH BAGIANKU

TUHAN, BAGIANKU

PERTANYAAN:

Bagaimana aplikasi menjadikan "Tuhan menjadi milik kita" yang paling berharga? Ataukah hanya selalu berharap padaNya saja dan mengikuti setiap perintahNya sudah dapat dikatakan itu?

JAWABAN:

Secara singkat, menjadikan Tuhan harta milik kita yang paling berharga nyata dalam hal-hal berikut ini : 

1) Mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Merasakan sentuhan'jamahan kasih Tuhan itu begitu manis dan indah, sangat luar biasa dan mengubahkan hidup 

2} Memandang hubungan dengan Tuhan sebagai sesuatu yang paling penting, bernilai, mutlak dimiliki dan dipertahankan seumur hidup. Ini karena merasakan bahwa bersama Tuhan ada damai, sukacita, ketenteraman jiwa, pertolongan, kebaikan demi kebaikan, kekuatan dan solusi dalam kehidupan. Terutama adalah kebahagiaan sejati yang tidak diperoleh ketika terhubung dengan dunia atau dengan siapapun juga (lihat Matius 13:44-46; Filipi 3:7-8)

3} Membayar harga untuk mempertahankan hubungan itu dengan terus mengusahakan kedekatan, keintiman, persahabatan dengan Tuhan, menyenangkan hati Tuhan kekasih jiwa kita, taat dan dengar-dengaran akan petunjuk dan perintah-Nya (lihat Matius 6:33; Mazmur 42:2-3; 63:2-9; Yohanes 14:15,21,23-24)

4) Mempersembahkan diri untuk sepenuhnya hidup melekat, mengabdi dan mengiring Tuhan karena tak mau terpisahkan dari Tuhan. Dimanapun Tuhan berada, ia ingin berada. Dimanapun Tuhan bekerja, ia rindu turut bekerja (Filipi 1;21; Roma 12:1-2). Hidupnya sepenuhnya diserahkan untuk kepentingan Kerajaan Sorga, melakukan kehendak Bapa, hidup dalam rencana Tuhan dan menyelesaikan tujuan hidup yang Tuhan tetapkan baginya.

Inti dari semua poin di atas adalah menjadikan hidup bagi Tuhan di atas segalanya. Mengutamakan Tuhan sebagai prioritas tertinggi dalam hidup. Hidup hanya untuk melakukan apa yang Tuhan tetapkan dan kehendaki saja. Semua boleh hilang dan lenyap tetapi Tuhan menjadi satu-satunya hal yan tak akan dilepaskannya. Hidupnya dan matinya bagi Tuhan saja.