Oleh: Peter B, MA
"Ini hidupku. Terserah aku mau melakukan apa. Tidak seorangpun dapat mengatur hidupku. Hidupku di tanganku sendiri. Nasib dan masa depanku, akulah yang menentukannya."
Mungkin salah satu atau beberapa kalimat itu pernah kita ucapkan. Atau mungkin masih kita ucapkan di hati kita. Tuhan mengetahui semuanya. Sebab apa yang di dalam hati, terdengar sama kerasnya di telinga Tuhan dengan apa yang kita teriakkan sekuat-kuatnya di depan umum.
Meskipun benar manusia memiliki kehendak bebas dan memang ia yang memutuskan pilihan-pilihannya sendiri, sesungguhnya manusia tak kuasa menentukan arah dan akhir hidupnya. Perjalanan hiduo kita penuh liku-liku. Jalannya tidak pernah mudah. Dan meski tampak mudah belum tentu itu mengarah pada tujuan yang benar.
Manusia mencari kemudahan dan keberuntungan dengan melakukan apa yang dipikirnya benar. Sebagian melakukannya dengan sangat baik sehingga mencapai prestasi dan memperoleh pengakuan di dunia. Tetapi hidup para pengikut Kristus seharusnya lebih dari itu. Kekayaan, pengakuan, prestasi, kedudukan bahkan kesalehan sekalipun tidak menenteramkan hati kita yang memang diciptakan untuk menjadi tahta dan milik Yang Terbaik Dalam Hidup, yaitu Tuhan sendiri. Dan Yesus berkata bahwa pada Dialah ada air hidup yang dapat memuaskan rasa haus kita selama-lamanya. Saat kita menerima Dia, kita dipuaskan selama-lamanya dan menemukan arti kehidupan.
Di dalam Dialah kehidupan kita dimulai. Dan jika kita mengkau sebagai murid-murid-Nya, maka kita akan mengikuti jejak-Nya. Salah satunya hidup bukan lagi mengikuti cara pandang dan gaya hiduo yang kita yakini dan inginkan sebagai sesuatu yang benar. Kita akan hidup sebagaimana yang dikatakan Paulus, "Bagiku hidup adalah Kristus… ". Kepada Kristuslah kita menyerahkan hidup dan memohon pimpinan dalam menjalani hidup. Mana langkah yang harus kita tempuh. Mana tujuan yang harus kita capai. Apa dan bagaimana yang harus kita lakukan dalam hidup sehari-hari. Bagi Tuhan dan milik Dialah hidup kita karena kita percaya bahwa tidak ada yang lebih baik selama keberadaan kita di dunia selain bersama dengan Dia dan mengiring Dia kemanapun Dia pergi.
Mengikut Yesus juga berarti pelurusan dan penyesuaian hidup. Dari yang semula menuruti keinginan sendiri dan mencapai tujuan-tujuan duniawi menjadi hidup demi keinginan dan kehendak Tuhan untuk mencapai tujuan-tujuan sorgawi. Beralih dari fokus pada pengejaran kebendaan pada pencarian harta sorgawi. Dari menjala ikan menjadi penjala manusia. Dari mengumpulkan uang menjadi pemenang jiwa-jiwa. Dari hiduo demi kesenangan pribadi menjadi hidup dalam sukacita persekutuan dengan Tuhan sendiri. Dari yang memuaskan hawa nafsu menjadi kehidupan yang memancarkan kekudusan dan kasih. Pendeknya, hidup seperti Kristus hidup, yang dipersembahkan bagi kehendak Bapa dan kepentingan Kerajaan Bapa.
Jika kita memahami ini lalu memilih jalan hidup sedemikian, sungguh kita pengikut Kristus sejati. Jika tidak, jangan pernah berpikir Anda telah mengikut Yesus. Sebab kita tidak dapat mengikut Yesus sambil hidup dengan cara kita sendiri.
"Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.
Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. " (1 Yohanes 2:3-4, 6)
#IntroseksiDiri
#JanganMenipuDiri
#UjiApakahKitaMengikutKristus
#CariSelaluYangBenarMenurutTuhan
#BenarVsHampirBenar
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.