Oleh : Didit I.
(Artikel ini telah dipublikasikan pada Januari 2005 untuk kalangan sendiri)
Di tahun yang baru ini Tuhan merindukan keadaan rohani yang baru. Kehidupan rohani yang tidak sama antara tahun ini dengan tahun lalu. Tuhan kita menyukai sesuatu yang baru dalam kerohanian kita. Peningkatan rohani dalam kehidupan umatNya itulah yang diharapkannya. Di bulan ini kita belajar bersama suatu penglihatan yang baru. Tuhan memberikan kepada saya suatu mengenai burung rajawali dan kita akan belajar dari burung rajawali.
Tuhan memperlihatkan seekor burung rajawali dewasa terbang di udara. Sayapnya yang lebar membuatnya membubung tinggi melayang di angkasa. Matanya yang tajam terus memandang ke atas langit-langit. Kemudian Tuhan berkata, "Perhatikanlah setiap bagian yang Kuperlihatkan kepadamu." Kemudian Tuhan memperlihatkan burung rajawali itu dengan jarak pandang lebih dekat. Bulunya yang rapat menutupi tubuhnya agar tetap hangat dan Tuhan pun juga menjelaskan bahwa melalui bulunya, burung itu mengetahui gerakan angin di sekitarnya. Tak lama setelah itu ada angin yang bertiup kencang. Angin itu berhembus begitu kerasnya, tetapi burung rajawali ini membentangkan sayapnya yang membuatnya tetap melayang di langit. Tiupan angin yang kencang itu membuatnya semakin melayang tinggi di langit. Dan burung rajawali ini tetap mengudara dengan posisi yang lebih tinggi lagi.
Kemudian Tuhan memperlihatkan suatu gulungan angin yang bercampur dengan debu. Angin itu berputar terus-menerus dengan kecepatan yang tinggi mendekati burung rajawali itu. Tapi burung rajawali ini malah mengembangkan sayapnya dan masuk ke dalam gulungan angin itu. Hal ini bahkan membuat burung rajawali ini semakin naik ke atas. Kemudian Tuhan berkata, "Perhatikanlah setiap angin yang berhembus melewati setiap bulunya. Itulah yang membuatnya membubung semakin tinggi. Angin itu yang memberikan dorongan agar burung ini melayang semakin tinggi di langit-langit. Sesungguhnya angin yang bertiup mendorongnya semakin naik ke atas adalah RohKu. Ya, RohKu yang membimbing burung rajawali itu melayang semakin tinggi dari satu tingkatan ke tingkatan yang lebih tinggi."
Setelah itu Tuhan berkata, "Bandingkanlah dengan penglihatan yang kau lihat ini." Tuhan memperlihatkan burung rajawali ini masih muda sekali karena bentuk tubuhnya yang tidak sebesar burung rajawali sebelumnya. Burung rajawali ini juga tampak muda dari paruhnya yang tidak terlalu besar. Burung rajawali ini terbang di ketinggian yang tidak terlalu tinggi dari penglihatan rajawali yang sebelumnya. Pandangannya tidak selalu melihat ke depan. Sesekali burung ini melihat ke bawah, yaitu di hutan. Tak lama setelah itu burung rajawali ini tampak kelelahan. Lalu burung ini melihat tempat yang rimbun dan terlihat sejuk di bawah pohon. Akhirnya burung ini menukik ke bawah dan hendak singgah di hutan. Saat burung itu hendak mendarat tiba-tiba ada suatu gerakan di semak-semak. Ketika burung rajawali ini hendak menyentuh dataran di hutan itu tiba-tiba melompatlah seekor singa yang dalam sekejap mata menerkamnya dan memakannya. Seketika itu juga burung rajawali muda itu mati. Kemudian Tuhan berkata, "Kebodohan burung rajawali ini membuatnya mati dengan sia-sia."
Kerinduan Tuhan dalam kehidupan kita adalah adanya pertumbuhan rohani. Tujuan utama pengajaran dan proses yang diberikanNya adalah adanya pertumbuhan rohani. Tidaklah mungkin Tuhan memberikan suatu perkara rohani tanpa membuat kita bertumbuh secara rohani. Demikian juga adalah sia-sia bila Anda telah begitu lama menjadi Kristen tetapi tidak ada perubahan rohani dalam kehidupan Anda. Tuhan telah memberikan begitu banyak pengajaran dan penglihatan kepada Anda. Bahkan lebih dari itu, Tuhan telah menuntun kehidupan kita secara pribadi dalam setiap prosesNya. Bila Anda tidak memperhatikan sungguh-sungguh setiap pengajaran dan penglihatan dari Tuhan, maka Anda sedang menyia-nyiakan pemberianNya. Hal itu seperti berbagai macam makanan bergizi yang ada di depan Anda, tetapi Anda lebih memilih makanan yang kotor dan tidak bergfizi.
Begitu banyak orang Kristen yang bertemu dengan saya. Mereka menceritakan khotbah yang baik di gereja-gereja tertentu. Bahkan mereka merasa bangga dengan pesan hamba Tuhan yang disampaikan baik sekali di gerejanya. Memang ada diantara jemaat-jemaat Tuhan yang bersukacita bila mendengar khotbah mengenai berkat, tetapi ada juga mereka yang bersukacita saat mendengar khotbah yang keras dan bermakna. Memang ada begitu banyak hamba-hamba Tuhan memberikan khotbah-khotbah yang tidak jelas akan point-point yang dimaksud. Mereka hanya menceritakan cerita-cerita humor untuk menyenangkan hati jemaat-jemaatnya, tetapi melupakan penekanan point-point yang penting untuk pertumbuhan rohani jemaat-jemaat Tuhan. Tapi, ada diantara mereka yang menyampaikan dengan tegas dan jelas akan setiap khotbahnya.
Hati orang yang benar adalah menerima dengan sukacita, lalu mengujinya dan melakukannya. Apa yang disampaikanNya melalui hamba-hambaNya dilakukannya dengan kesungguhan hati. Hal itu akan membuat kehidupan rohaninya semakin bertumbuh. Perhatiannya terhadap pengajaran dan penglihatan dari Dia membuat langkah hidupnya menjadi aman. Sedangkan sebagian lagi ada jemaat Tuhan yang menerima pengajaran dan penglihatan yang menegornya dengan keras. Tapi apalah artinya semuanya itu jika Anda tidak memenuhi target Tuhan. Anda menerima pengajaran Tuhan yang keras dan mendidik, tetapi tidak ada perubahan dalam kehidupan Anda. Sesungguhnya Anda tidak mencapai target Tuhan karena tidak melakukannya lebih lagi dan menyelidikinya untuk pertumbuhan rohani Anda.
Pertumbuhan rohani adalah kesukaan bagi Dia sama seperti penglihatan burung rajawali. Burung rajawali dalam kamus bahasa Indonesia sama dengan burung elang. Burung ini berukuran besar dan terbang membubung tinggi di langit. Burung rajawali ini merupakan gambaran setiap kita sebagai umatNya. Nabi Yesaya pernah menulis, "Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya." (Yesaya 40:31). Perhatikanlah kata "seumpama" dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai "sesuatu yang menjadi persamaan" atau "seperti". Tuhan seringkali menggambarkan umatNya bahkan hambaNya sebagai burung rajawali. Jadi, burung rajawali adalah gambaran kita sebagai umatNya.
Tuhan merindukan agar kita menanti-nantikan Tuhan seumpama burung rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya. Raja Daud adalah contoh yang paling tepat sebagai hamba Tuhan yang selalu menanti-nantikan Tuhan. Dalam mazmurnya Daud menulis, "....Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari." (Mzm 25:5). Daud menanti-nantikan Tuhan sepanjang hari. Hal itu bukanlah hal yang mudah. Seringkali orang-orang yang menunggu angkutan kota di portal (tempat pemberhentian angkutan umum) tidak senang bila menunggu angkutannya terlalu lama. Mereka menjadi gelisah karena angkutan yang akan dinantikannya belum datang. Biasanya orang tersebut bisa menjadi marah karena angkutan kota yang datangnya agak lama. Memang menunggu angkutan kota berbeda dengan tindakan Daud, tetapi pada dasarnya menanti-nanti bukanlah hal yang mudah.
Daud begitu mengharapkan kehadiran Tuhan. Meskipun begitu lama ia menunggu asalkan Tuhan hadir, ia bersedia menunggu. Hal ini berbeda dengan seorang imam di Israel. Ia bernama imam Eli. Meskipun ia ditegor oleh Tuhan mengenai ketidaktegasannya atas kesalahan anak-anaknya, tetapi ia tetap memanjakan anak²nya (kurang mendisiplinkan anak²nya untuk hidup dalam takut akan Tuhan). Hal ini diwujudkan dengan menanggapi biasa² terhadap kejahatan anak²nya di bait Allah (sikap imam Eli dapat dikatakan menghina kekudusan, keadilan dan kebenaranNya serta merusak karakter orang Israel), kurang berkomitmen dalam mendidik/membangun generasi muda yang takut akan Tuhan. Bukankah imam Eli dapat merendahkan diri dihadapanNya memohon pengampunan atas kekurangannya dalam mendidik dan dosa anak²Nya seperti yang dilakukan Ayub terhadap anak²nya? Bukankah Tuhan tidak pernah menolak setiap orang yang datang kepadaNya? Tetapi imam Eli lebih memilih untuk mengabaikannya, menjalani aktivitasnya sehari² seakan² tidak ada masalah antara dirinya dengan Tuhan. Sikap imam Eli membuat dirinya menjauh dari Tuhan.
Hal ini tidaklah jauh berbeda dengan orang-orang Kristen pada zaman ini. Mereka datang ke gereja, tetapi hati mereka menjadi gelisah. Saat kebaktian berlangsung mereka terlihat khusuk sekali mengikuti ibadah. Ketika puji-pujian dinaikkan mereka turut bernyanyi. Kemudian saat firman Tuhan disampaikan mereka mendengar dengan sungguh-sungguh bahkan mencatat setiap setiap khotbah yang disampaikan. Tapi, setelah kebaktian berakhir hati mereka menjadi gelisah. Sukacita yang mereka terima hanya sesaat saja saat mendengarkan firman Tuhan atau pujian dan penyembahan seperti yang dialami Saul saat RohNya tidak lagi tinggal dalam dirinya. Sesungguhnya kegelisahan hati tersebut menyingkapkan posisi dirinya diluar Tuhan. Hal ini diwujudkan dengan tidak menyelidiki perkataanNya dan hidup sesuai kehendakNya.
Selamanya orang² tidak peduli hubungannya dengan Tuhan maka orang tersebut tidak akan pernah mengetahui rahasia kehendak dan rencana Tuhan. Ketidakpedulian terhadap kehendak/rencana Tuhan atau puas hanya melakukan rutinitas ibadah akan membuat kita menjadi bodoh dihadapanNya. Kerinduan Tuhan adalah Anda bukan hanya menerima perkataanNya, tetapi menyelidikinya lebih lagi dalam hadirat Tuhan. Bukan hanya duduk seperti orang bodoh yang buta rohani karena kemalasannya, tetapi bergerak seperti orang bijak yang melihat kebenaran Tuhan karena kesungguhannya kepada Tuhan. Bukan menjadi orang yang pasif, tetapi aktif dalam menyelidiki kehendak Tuhan. Itulah yang dimaksud dengan burung rajawali yang melayang di langit yaitu ia yang menantikan Tuhan dalam hadiratNya untuk menyelidiki kehendakNya. Dan semakin banyak firmanNya yang masuk dalam hidupnya, maka tubuhnya akan menjadi semakin kuat dan bertumbuh dalam Tuhan. Semakin lama Anda menantikan Tuhan, maka semakin banyak yang diajarkanNya kepada kita. Dan semuanya itu akan membuat kehidupan rohani Anda menjadi dewasa.
Kekuatan Daud diperoleh saat ia menantikan Tuhan (mengharapkan kehadiranNya, pengajaranNya, arahanNya, kekuatan, penghiburan serta memperoleh sudut pandang Kristus terkait tantangan hidup atau masalah). Dari situlah kerohaniannya mulai bertumbuh. Demikian Tuhan merindukan agar Anda tidak merasa puas dengan keadaan Anda. Tidaklah cukup hanya dipilih dalam pekerjaanNya yang besar ini. Anda harus mengejar standart yang telah Tuhan berikan. Jika Anda memiliki kerinduan untuk mengikut Dia, maka Anda harus memenuhi standartNya. Tentunya semuanya itu bukanlah dengan kekuatan Anda, tetapi kekuatan Tuhan. Perhatikanlah angin yang berhembus yang mendorong burung rajawali itu. Angin yang kencang itulah yang membuatnya melayang membubung semakin tinggi di langit. Angin yang bertiup dalam penglihatan ini serupa dengan peristiwa Pentakosta. Dalam Kisah Para Rasul 2:2-4 tertulis, "Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, dimana mereka duduk..tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala apimaka penuhlah mereka dengan Roh Kudus.." Tiupan angin keras itu adalah gambaran Roh Kudus yang bergerak memberikan dorongan kepada Anda dan saya untuk terbang semakin tinggi dalam hadiratNya. Roh Kuduslah yang mengajar Anda untuk mengetahui kehendakNya dan membuat Anda semakin tinggi dalam hadiratNya. Jika Anda merindukan menjadi dewasa dalam Tuhan langkah pertama adalah menantikan Tuhan dalam hadiratNya dan menerima pengajaran dari RohNya.
Setelah penglihatan ini selesai Tuhan mulai menjelaskan bahwa untuk mencapai kebangunan rohani diperlukan burung rajawali dewasa, bukan anak rajawali yang baru belajar terbang. Maksud Tuhan adalah kerohanian Anda harus menjadi dewasa untuk mencapai kebangunan rohani. Anda harus menjadi burung rajawali yang berpengalaman. Tidak lagi memiliki masalah jam-jam doa pribadi, tetapi sudah terbiasa untuk berdoa. Tidak lagi bersantai sambil menghabiskan waktu dengan menonton TV, tetapi membaca serta menyelidiki pengajaran seperti yang terdapat misalnya pada buku-buku rohani untuk mengobarkan karunia-karunia rohani. Adalah hal yang menggelikan dan mustahil seorang bayi bisa melebihi kepandaian Albert Einstein dalam menemukan rumus-rumus. Seorang bayi memerlukan bantuan dalam mengurus dirinya dan tidak mungkin dapat menjadi penemu yang dapat menolong kehidupan banyak orang. Jadi tugas utama seorang bayi adalah bertumbuh, mengenali diri, belajar banyak hal tentang kehidupan sehari² dan menjadi dewasa serta bertanggung jawab. Demikian juga Anda tidak dapat memberikan kebangunan rohani atas kota-kota di Indonesia bila Anda tidak berhasil menarik kebangunan rohani dalam diri Anda. Anda harus menarik api itu untuk masuk dalam kehidupan Anda setelah itu Anda dapat menyalurkan kepada orang lain.
Sedangkan sayap rajawali adalah bagian dari tubuh rajawali yang membuatnya terbang. Perhatikanlah sayap yang bergerak dan merasakan angin untuk menentukan arah terbangnya. Hal itu menggambarkan komitmen dan kerinduan yang mendorong kita untuk hidup sesuai tujuan Tuhan. Tuhan merindukan agar Anda hidup dalam pimpinanNya. Kemana Roh Kudus memimpin hidup Anda itulah yang harus Anda lakukan. Seperti burung rajawali yang mengatur sayapnya untuk menerima dorongan angin. Itulah yang membuatnya semakin membumbung tinggi. Demikianlah jika Anda mempersiapkan hati Anda untuk melakukan kehendakNya. Saat Anda membiasakan diri untuk menyelidiki perkataanNya maka Anda akan merasakan pimpinan RohNya. Saat itulah Anda sedang berjalan bersama-sama dengan Roh Kudus. Setiap peristiwa yang terjadi di sekeliling Anda akan menjadi pelajaran rohani bagi Anda. RohNya akan mengajarkan pelajaran-pelajaran rohani kepada Anda. Bahkan lebih dari itu Ia akan menggerakkan Anda untuk melakukannya. Misalnya beberapa waktu yang lalu ketika saya sedang dalam perjalanan untuk pelayanan. Tuhan menginginkan saya agar memperhatikan roda kendaraan bermotor. Ketika saya memperhatikannya, dalam hati saya bertanya, Tuhan apa yang hendak Kau ajarkan kepada hambaMu ini? Lalu Ia menjawab, "Perhatikanlah roda yang berputar itu. Apakah engkau mendapati perubahan dari ban yang berputar itu?" Saya mendapati Setiap mendapati tidak ada perunahan. Hanya berputar saja. Lalu Tuhan mrlanjutkan, "Demikian kehidupan yang tidak mengalami perubahan, hanya berputar mengikuti rutinitas agama akan membuat mereka mengalami kematian rohani. Mahkluk hidup yang tidak bertumbuh adalah mati." Setelah berbicara Tuhan berkata kepada saya bahwa Ia merindukan perubahan demi perubahan setiap hari dalam kehidupan kita. Bila kita tidak mengalami perubahan, maka kehidupan kita seperi roda yang berputar. Itulah kehidupan yang sia-sia. Demikianlah Tuhan merindukan adanya peningkatan rohani dalam hidupmu. Kerinduan Tuhan adalah Anda mengarahkan hidup Anda sesuai dengan kehendakNya. Langkah kedua untuk bertumbuh dewasa dalam Tuhan adalah mengarahkan kehidupan bagi visiNya.
Sedangkan bulu-bulu yang dapat merasakan angin mengambarkan kepekaan. Anda tidak akan pernah peka akan suara dan kehendak Tuhan bila Anda tidak suka merenungkan dan melakukan firmanNya. Setiap orang yang mengaku sebagai umatNya adalah mereka yang mengenal suara gembalaNya. Dalam Injil Yohanes 10:4 tertulis, "Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaraNya." Standart yang Tuhan berikan bagi setiap domba-dombaNya adalah mengenal suaraNya. Domba yang baik adalah domba yang selalu mendengar suaraNya, sehingga telinganya menjadi peka akan suara gembalanya. Demikianlah Tuhan meridukan agar Anda memiliki kepekaan untuk mendengar suara Tuhan. Bukan hanya peka akan suara Tuhan, tetapi mengetahui apa yang Tuhan ajarkan kepada Anda. Jika Anda tidak memiliki kepekaan, maka langkah Anda rawan sekali untuk disesatkan oleh iblis. Demikianlah burung rajawali yang terbang semakin tinggi mengikuti kegerakan angin adalah setiap hamba-hambaNya yang mengikuti kegerakan. Ia mengetahui apa yang Tuhan sedang kerjakan dalam hidupnya. Ia mengetahui apa yang menjadi keriduan Tuhan dalam kehidupannya.
Daud adalah seorang yang peka akan kerinduan Tuhan. Daud mengetahui bahwa Tuhan merindukan kedekatan dengan umatNya. Ia ingin berbicara dekat dengan umatnya. Oleh karena itulah hatinya tergerak untuk mendirikan bait Tuhan, tetapi Tuhan berkata bahwa bukan Daud yang membangun namun anaknyalah yang akan membangun bait suci. Pada dasarnya Daud mengetahui isi hati Tuhan. Dan Daud mengetahui isi hatiNya karena Ia menyukai titah-titahNya (Mzm 119:15,45,93). HatiNya yang peka membuatnya berkenan di hadapan Tuhan. Langkah ketiga untuk bertumbuh dewasa dalam Tuhan adalah memiliki kepekaan akan kehendak dan kerinduan Tuhan dalam kehidupan kita.
Mata burung rajawali yang melihat ke depan dengan tajam adalah ketajaman untuk melihat visi Tuhan. Tuhan merindukan agar Anda terbang dengan mata yang sehat. Anda dapat melihat visi kebangunan rohani dengan jelas. Yusuf adalah seorang visioner. Tuhan memberikan mimpi kepadaNya bahwa bulan, matahari dan bintang-bintang tunduk kepadanya. Bahkan Tuhan memberikan gambaran gandum. Tetapi kenyataannya Yusuf bukannya menjadi raja, tetapi menjadi budak. Yusuf bukannya langsung menjadi raja, tetapi ia harus menjadi nara pidana di Mesir karena tuduhan istri Potifar. Tuhan mengajar dan mempertajam mata rohani Yusuf untuk melihat visiNya dengan jelas di masa² yang sulit sehingga Yusuf dapat menggenapi rencana Tuhan. Langkah keempat adalah memliki pandangan visi dengan jelas. Itulah yang membuat burung rajawali ini mengetahui tujuannya untuk terbang semakin tinggi.
Sedangkan burung rajawali muda adalah gambaran kerohanian yang baru bertumbuh. Anda tidak akan dapat membakar satu kota dengan korek api yang kecil. Anda harus memiliki peralatan api yang besar agar dapat membakar kota-kota di Indonesia secara rohani. Sebab kebangunan rohani bukan digunakan sebagai percobaan (dorongan emosi sesaat), tetapi ada harga yang besar karena kebangunan rohani adalah perkara besar. Ada begitu banyak orang orang Kristen mengikut Tuhan, tapi tidak memaksimalkan pertumbuhannya. Mereka telah mendengar banyak firman bahkan mendengar pesan-pesan Tuhan setiap bulannya, tetapi kerohaniannya masih seperti anak-anak yang keseimbangannya dapat hilang. Itulah gambaran mereka yang hubungan pribadinya dengan Tuhan tidak konsisten. Mereka masih berusaha keras untuk memiliki jam-jam doa. Hubungan pribadi dengan Tuhan masih belum menjadi gaya hidupNya. Dan firman Tuhan yang masih belum menjadi darah dagingnya. Oleh karena kekurangannya itulah membuat pertumbuhannya lambat untuk bertumbuh.
Perhatikanlah tokoh-tokoh kebangunan rohani di zaman Rasul Paulus. Mereka memiliki gaya hidup untuk melakukan kehendakNya dan memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Setiap tokoh-tokoh kebangunan rohani memiliki kualitas hidup yang jauh lebih baik dari pada orang-orang biasanya. Bahkan mereka memiliki kehidupan yang berakar kuat dalam Tuhan. Jika Anda tidak mengubah kebiasaan hidup Anda, yaitu tetap menjadi anak-anak, maka nasib Anda sama dengan burung rajawali anakan ini. Ketika ada hal yang menarik hati Anda untuk berhenti, maka Anda akan berhenti mencari Dia. Saat Anda berhenti mencari Dia. Itulah saat bagi iblis untuk membunuh kerohanian Anda. Sebab singa yang mengaum-ngaum itu sedang mengincar Anda dan saya. Iblis akan mencari saat yang tepat untuk mematikan kerohanian Anda.
Kerinduan Tuhan dalam hidup Anda adalah Anda memiliki kehidupan yang dewasa dalam Tuhan. Tujuan akhir dari artikel ini adalah membuat perubahan dalam kehidupan Anda. Jika setelah membaca artikel ini Anda tetap tidak memiliki perubahan, maka Anda tidak mencapai apa yang menjadi kerinduan Tuhan. Setiap langkah yang Tuhan berikan ini sangat berhubungan. Dua burung rajawali adalah gambaran kehidupan Anda dan saya di masa depan. Jika Anda bertumbuh dewasa dalam Tuhan, maka Anda akan menjadi burung rajawali yang pertama, tetapi jika tidak Anda sama seperti burung rajawali yang kedua, yaitu kanak-kanak. Mari bersama-sama kita bersatu hati untuk bertumbuh dalam Tuhan.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.