Oleh: Peter B, MA
Menjalani hidup yang berat selama di dunia, manusia memerlukan motivasi untuk bukan saja bertahan hidup namun juga untuk menghasilkan pencapaian dan kemajuan-kemajuan.
MOTIVASI sebenarnya lahir dari olah pikiran manusia yang memberikan suatu perspektif yang memudahkan mereka menanggung beban yang berat, memandang masalah dari sudut pandang berbeda, menyiasati tekanan hidup hingga memupuk sikap positif serta mendatangkan pengharapan menatap hari-hari yang harus mereka jelang.
FIRMAN TUHAN, karena di dalamnya penuh dengan hikmat, sudah barang tentu memiliki kapasitas dan kandungan untuk memotivasi manusia selama hidup yang dijalani umat Tuhan di dunia. Dalam suatu takaran tertentu, pesan-pesan firman dapat menjadi pesan-pesan yang memotivasi.
Masalahnya, pesan-pesan motivasi yang dari firman seringkali digunakan secara keliru sebagai bahan memotivasi umat Kristen untuk tujuan dan pencapaian duniawi semata. Di situlah kemudian kita memerlukan kepekaan untuk membedakannya.
Pesan-pesan motivasi biasanya bercirikan:
1) Membangun mental dan jiwa pemenang/sukses di kehidupan selama di dunia sekarang ini
2) Hasil yang ingin dicapai ialah semangat bekerja, tampilan² moral yang baik dan semua ukuran yang dihargai dan diakui dunia pada umumnya
Contoh: tampak dalam pesan-pesan / tulisan-tulisan yang diviralkan untuk tetap semangat, jujur, berbuat baik, bersyukur dalam hidup, berpandangan positif dan sebagainya yang intinya memang untuk menjadi manusia yang unggul dan kuat demi meraih keberhasilan duniawi. Yang memang mendorong kebaikan SECARA UNIVERSAL (nilai-nilai umum atau kesamaan dengan semua agama pada umumnya)
Sayangnya, jarang sekali disinggung standard sejati DALAM TUHAN YESUS KRISTUS sebagaimana diajarkan firman Tuhan
3) Tujuan pesan-pesan motivasi, apabila didalami, menyiratkan kerinduan untuk mencapai tujuan-tujuan manusiawi dan duniawi. Bukan tujuan dari Tuhan atau yang sorgawi. Jika kemudian sorga disinggung-singgung, itupun lebih secara ajaran agama pada umumnya, dimana keselamatan diukur dari perbuatan baik selama di dunia yang jelas bertentangan dengan jalan keselamatan melalui iman dan kasih karunia dalam Yesus Kristus.
4) Firman Tuhan atau ayat-ayat yang disebutkan di sana sebagai pelengkap saja, bukan sesuatu yang harus didalami dan dipahami sebagai pesan yang mengandung isi hati Tuhan. Ayat-ayat tersebut dikutip begitu saja dan ditempelkan sebagai aksesoris untuk mengesankan pesan tersebut berasal dari Tuhan. Begitu pula pada saat khotbah, ayat-ayat tersebut dibaca begitu saja tanpa dihubungkan dengan maksud Tuhan.
5) Biasanya disertai penafsiran yang tidak tepat dan kurang sehat sebab dicocokkan dengan tujuan-tujuan pribadi.
Ayat-ayat diambil begitu saja untuk mendukung pandangan pribadi supaya tampak seolah-olah pesan yang diteguhkan oleh Tuhan dan firman-Nya
6) Dampak pesan-pesan motivasi hanya membangun manusia mental/jiwa saja. Itupun HANYA SEMENTARA dan SESAAT SAJA. Sebab kata-kata / khotbah motivasi hanya suplemen. Bukan makanan jiwa dan roh yang sesungguhnya. Hanya Tuhan Yesus saja, Roti dan Air yang Hidup (Yoh. 4:13-14; 6:35,48) yang mampu memberikan kesegaran dan kekuatan baru bagi manusia.
7) Pesan-pesan motivasi, pada akhirnya fokus pada pengembangan diri manusia UNTUK TUJUAN memperoleh keberhasilan dan kemajuan hidup secara duniawi namun jauh dari pengetahuan apalagi kemajuan dan keberhasilan rohani mengikut Tuhan.
8) Efek samping berbahaya dari pesan-pesan rohani terasa ketika sudut pandang kita terhadap Tuhan tidak sama dengan yang diajarkan firman Tuhan. Yesus dari pesan-pesan motivasi adalah Yesus palsu, atau yang disebut seorang pengajar sebagai Yesus fantasi dimana mereka yang mendengarnya dibuat seolah-olah mengenal Yesus padahal sebenarnya tidak. Dampak berbahaya lainnya, dengan mengikuti pesan-pesan motivasi namun kehilangan pesan Tuhan sejati menyebabkan orang "mati rasa" rohani karena merasa sudah berada dalam kehendak Tuhan dan beribadah pada Tuhan padahal sudah menyimpang dari yang seharusnya. Puncaknya, pesan motivasi, meski tampak rohani sekalipun, akan menutup mata rohani kita dari tujuan Tuhan yang sejati yaitu hidup mengikut Dia dan mengerjakan tujuan penciptaan dan keberadaan kita.
Biarlah kita belajar membedakan dan tahu memilih mana pesan-pesan sejati dari Tuhan dan mana yang berupa pikiran manusia yang belum tertuju pada Tuhan.
Kiranya kemurnian menjadi kerinduan kita semua…
1 Korintus 5:8
Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
1 Timotius 5:22
Jagalah kemurnian dirimu.
Yakobus 3:17
Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
1 Petrus 2:2
Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.
2 Petrus 3:1
Saudara-saudara yang kekasih, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon TIDAK menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang tidak memuliakan nama Tuhan. Terima kasih atas perhatiannya. Salam Revival!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.